Tinggal di negara tropis seperti Indonesia membuat kita terus merasakan teriknya paparan sinar matahari selama musim panas panjang. Kalau cuaca lagi panas, rasanya ingin melepas dahaga dengan kudapan yang dingin dan segar, bukan?
Beruntungnya tinggal di Indonesia, kita bisa menyantap berbagai macam hidangan khas daerah, mulai dari hidangan panas hingga dingin. Nah, untuk bebas dari gerahnya panas matahari di siang hari, salah satu hidangan dingin khas Indonesia yang cocok untuk disantap di cuaca tersebut adalah es pisang ijo. Hidangan seperti apakah itu dan bagaimana cara membuat es pisang ijo? Yuk, kita kenalan dulu dengan hidangan ini! Deli Moms dijamin bakal suka!
Kenalan dengan es pisang ijo!
Es pisang ijo merupakan makanan khas Makassar, Sulawesi Selatan. Sesuai namanya, makanan satu ini menggunakan pisang sebagai bahan utamanya. Pisang yang digunakan juga bermacam-macam jenisnya, bisa pisang raja, kepok, atau ambon yang sudah matang. Pisang itu kemudian dibalut dengan adonan tepung beras, santan, dan air daun pandan yang membuat sajian ini berwarna hijau dan beraroma pandan.
Selain pisang yang sudah dibalut, ditambahkan pula bubur sumsum yang gurih, disiram dengan sirup merah khas Makassar, dan lelehan susu kental manis. Es pisang ijo kemudian disajikan menggunakan piring agak ceper atau mangkuk dengan tambahan es serut atau bongkahan.
Hidangan yang cukup sederhana, bukan? Bahan-bahannya pun sangat umum digunakan dan mudah untuk ditemukan. Meski sederhana, es pisang ijo merupakan hidangan yang sangat segar untuk dinikmati di siang hari. Karena terbuat dari pisang, kudapan khas Makassar ini juga cukup mengenyangkan lho, apalagi ditambah dengan kuah dari bubur sumsum yang lezat dan berbagai topping unik. Deli Moms juga bisa menikmati es pisang ijo dengan kudapan lain, seperti lumpia atau jalangkote.
Asia Tenggara: pusat tanaman pisang
Sebagai penduduk Indonesia, rasanya pisang menjadi salah satu buah yang paling umum untuk dikonsumsi. Buah satu ini sangat mudah untuk ditemukan, baik di supermarket, pasar, atau tukang sayur keliling. Hal ini tidak mengherankan, Deli Moms, sebab Asia Tenggara merupakan asal tanaman pisang.
Dalam buku Pisang: Budi Daya, Pengolahan, dan Prospek Dasar karya Ahmad Supriyadi dan Suyanti, pisang sudah ada sejak manusia ada. Namun, pembudidayaannya baru dilakukan ketika muncul budaya pertanian dan bercocok tanam. Di Asia Tenggara sendiri, pisang tidak hanya dimanfaatkan buahnya untuk diolah menjadi camilan atau dimakan sebagaimana adanya. Banyak penduduk dari berbagai daerah yang memanfaatkan pelepah dan tunas untuk diolah sebagai sayur.
Indonesia merupakan salah satu negara produsen pisang dunia. Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur adalah tiga daerah penghasil pisang terbesar di Indonesia, sedangkan untuk di luar Pulau Jawa, Sulawesi Selatan menduduki peringkat pertama. Inilah mengapa Deli Moms bisa dengan mudah menemukan pisang di mana-mana.
Karena banyaknya produksi pisang dan beragam jenis dengan tekstur dan rasa yang berbeda, pisang tidak hanya bisa dimakan langsung, tetapi juga diolah menjadi berbagai jenis hidangan. Mulai dari camilan hangat seperti pisang goreng, pisang kukus yang dibungkus dengan daun, hingga kudapan dingin seperti es pisang ijo. Tapi sebenarnya, dulu es bukanlah hal yang biasa dikonsumsi masyarakat tanah air, lho. Lalu, bagaimana bisa muncul kudapan es di Indonesia?
Asal-usul konsumsi es di tanah air
Keterangan mengenai konsumsi es di Indonesia ditemukan dalam catatan musafir bernama Prancis Delmas yang datang berkunjung ke Batavia pada 1895. Dalam Nusa Jawa Silang Budaya 2: Jaringan Asia karya Denys Lombard, Prancis Delmas disebut-sebut mengonsumsi segelas besar sider-syampane, minuman dengan es dan soda yang dibuat dengan buah-buahan Hindia Belanda.
Saat Indonesia masih di bawah jajahan Belanda, mengonsumsi es menjadi lambang kemapanan keluarga di Batavia. Pasalnya, harga es pada masa itu sangat mahal dan harus didatangkan dari negara yang jauh, seperti Boston, Amerika Serikat. Es baru menjelma menjadi produk lokal ketika orang Eropa membuat pabrik pembuatan es di beberapa tempat di Pulau Jawa.
Tak hanya orang Eropa, orang Tionghoa pun berperan dalam penyebaran pabrik es di Indonesia yang kala itu masih disebut Hindia Belanda. Tokoh dari etnis Tionghoa yang mengembangkan pabrik es di Indonesia adalah Kwa Wan Hong. Sam Setyautama dalam Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia menyebutkan bahwa Hong mengembangkan tiga pabrik es, yakni di Tegal, Pekalongan, dan Semarang pada tahun 1910-an.
Penyebaran es ke Makassar: titik balik cara pemanfaatan buah pisang
Dari Pulau Jawa, konsumsi es mulai menyebar, salah satunya ke Makassar. Penyebaran es ke Makassar bisa jadi terkait dengan jaringan perdagangan antara Jawa dan Makassar yang sudah terbentuk sejak abad ke-17. Ketika pemerintah kolonial Belanda menetapkan Makassar sebagai pelabuhan bebas, tepatnya pada akhir abad 19 hingga awal 20, jaringan perdagangan ini semakin kuat.
Kala itu, jalur perdagangan Makassar dengan pelabuhan dagang lainnya dipegang penuh dan dikendalikan oleh Maskapai Pelayaran Kerajaan Belanda (KPM). Pasalnya, KPM mempunyai armada yang mumpuni untuk membuka ekspor-impor antar-pelabuhan. Ini membuat hubungan perdagangan antara Makassar dan Jawa semakin meningkat pada tahun 1900-an sampai 1930-an.
Masuknya es ke Makassar bisa dibilang menjadi titik balik cara pemanfaatan buah pisang dalam hidangan. Pisang tidak hanya langsung dimakan, tetapi diolah menjadi hidangan lezat seperti es pisang ijo. Meski begitu, rasa awal es pisang ijo tidak senikmat yang Deli Moms temukan sekarang. Olahan yang dulu dirasa kurang nikmat karena kuahnya hanya terbuat dari tepung beras dan santan. Sementara itu, es pisang ijo yang populer sekarang sudah ditambah dengan sirup dan susu kental manis, serta tepungnya diganti dengan tepung tapioka.
Fakta menarik seputar es pisang ijo
Es pisang ijo memiliki cita rasa yang unik, yakni perpaduan antara rasa manis dari pisang dan kuah yang dicampur dengan sirup, serta rasa gurih dari santan. Di balik cita rasanya yang unik, es pisang ijo juga memiliki berbagai fakta menarik yang membuat sajian es ini semakin unik. Berikut beberapa fakta menarik seputar es pisang ijo. 1. Filosofi warna hijau Orang yang baru pertama kali mendengar kudapan bernama es pisang ijo mungkin akan kebingungan. Pasalnya, banyak yang mengira es pisang ijo adalah es yang menggunakan pisang berwarna hijau, padahal pisang berwarna hijau adalah pisang yang masih mentah. Warna hijau yang dimaksud pada hidangan satu ini bukanlah pisang berwarna hijau, melainkan pisang yang dibalut dengan adonan berwarna hijau. Nah, warna hijau ini mengandung filosofi tersendiri untuk masyarakat suku Bugis, Deli Moms. Warna hijau menjadi perlambangan dari kesucian dan kesakralan, serta memberikan rasa sejuk dan tentram. Selain itu, warna hijau juga melambangkan sopan santun, keanggunan, serta tutur kata baik. 2. Sudah lebih variatif Kalau Deli Moms memesan es pisang ijo, jangan heran jika yang datang adalah es pisang dengan balutan adonan warna-warni. Ya, es pisang ijo kini sudah lebih bervariatif. Jika versi orisinalnya menggunakan adonan berwarna hijau, sirup, bubur sumsum, dan es, versi modernnya memiliki warna dan topping yang lebih bermacam-macam. Beberapa pedagang menjual es pisang ijo dengan tambahan keju, susu kental manis, kacang, dan lain-lain. Tambahan topping yang lebih modern ini tentunya memberikan rasa tersendiri untuk es pisang ijo. 3. Harga terjangkau Mengonsumsi es pisang ijo tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Dengan harga yang terjangkau, Deli Moms sudah bisa merasakan perpaduan manisnya pisang berbalut tepung tapioka dan rasa kuah yang gurih dari makanan khas Makassar ini. Apalagi jika dikonsumsi di siang hari saat panas terik, es pisang ijo bisa menghilangkan dahaga sekaligus mengenyangkan perut. Jadi, Deli Moms tidak perlu ragu lagi untuk mencobanya, ya! 4. Kerap jadi takjil Jangan heran jika pada bulan puasa, es pisang ijo semakin mudah ditemukan. Karena rasanya yang manis, gurih, dan segar, es pisang ijo sukses masuk ke dalam jajaran takjil yang paling diminati ketika bulan puasa, menyaingi popularitas kolak.
Rekomendasi es pisang ijo terenak di Makassar
Jika sedang berkunjung ke daerah Makassar dan ingin langsung mencicipi nikmatnya es pisang ijo di daerah asalnya, Deli Moms bisa mengunjungi beberapa rumah makan yang menyajikan es pisang ijo terenak di Makassar, seperti Rumah Makan Bravo, Rumah Makan Muda Mudi, La Galigo, Toko Kue & Es Krim Mama, dan kedai Pisang Ijo Amanda. Itu adalah lima rumah makan dan kedai yang sudah terkenal dengan es pisang ijonya.
Nah, untuk Deli Moms yang ingin menyicipi es pisang ijo tapi tidak sempat ke luar rumah, Deli Moms bisa coba untuk membuatnya sendiri di rumah! Jangan khawatir, cara pembuatannya sangat mudah!
Resep es pisang ijo ala BOLA Deli
Membuat es pisang ijo di rumah hanya memerlukan waktu sekitar satu jam, lho. Cara membuat es pisang ijo juga sangat sederhana dan mudah untuk diikuti. Nah, sebelum mulai membuat es pisang ijo yang lezat, Deli Moms bisa menyiapkan beberapa bahan terlebih dahulu. Ini adalah resep untuk empat porsi, jadi Deli Moms bisa menikmatinya bersama dengan suami dan anak di rumah.
Bahan yang diperlukan
Untuk pelapis pisang:
- 150 gram BOLA Deli Tepung Tapioka
- 150 gram BOLA Deli Tepung Beras
- 60 gram BOLA Deli Gula Halus
- 5 buah pisang kepok matang
- 1 gram garam
- Pasta pandan secukupnya
- 600 ml air
- 65 ml santan kental
Untuk kuah:
- 30 gram BOLA Deli Gula Halus
- 50 gram BOLA Deli Tepung Maizena
- 500 gram santan sedang
- 1 gram garam
- Es serut
Untuk topping:
- 50 gram nangka
- 100 gram keju parut
- 20 ml sirup cocopandan
Cara membuat es pisang ijo Setelah menyiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan, saatnya Deli Moms memasaknya. Berikut ini cara membuat pelapis pisang dan kuah es pisang ijo..
Pelapis pisang:
- Campurkan BOLA Deli Tepung Beras dengan santan, air, dan BOLA Deli Gula Halus, kemudian masak seluruh bahan hingga mendidih dan matang.
- Pindahkan campuran yang sudah matang tersebut ke wadah, lalu campurkan BOLA Deli Tepung Tapioka sedikit demi sedikit agar tidak menggumpal. Setelah itu, aduk sampai adonan merata.
- Tambahkan pasta pandan ke dalam adonan sesuai selera, lalu campur hingga warna hijaunya merata di seluruh adonan.
- Pindahkan adonan dari dalam wadah ke tempat yang rata, kemudian balut pisang dengan adonan.
- Kukus selama 10 menit, lalu angkat.
Kuah es pisang ijo:
- Buat campuran BOLA Deli Gula Halus, BOLA Deli Tepung Maizena, santan sedang, dan garam.
- Masak hingga campurannya meletup-letup pertanda kuah sudah matang.
- Angkat kuah, lalu dinginkan.
- Untuk penyajiannya, hidangkan pisang ijo yang sudah dipotong di atas kuah yang sudah dingin. Tambahkan sirup, parutan keju, nangka, dan es serut di atasnya.
- Es pisang ijo siap untuk disajikan!
- Bagaimana? Cara membuat es pisang ijo sangat mudah untuk dilakukan, bukan? Selain untuk konsumsi pribadi, resep ini juga bisa digunakan sebagai cara membuat es pisang ijo untuk dijual lho, Deli Moms!
Pastikan menggunakan BOLA Deli Tepung Tapioka!
Di balik makanan yang lezat, tentu ada bahan yang berkualitas. Nah, agar es pisang ijo buatan Deli Moms semakin nikmat, pastikan untuk menggunakan bahan makanan yang berkualitas tinggi, seperti BOLA Deli Tepung Tapioka.
BOLA Deli Tepung Tapioka terbuat dari pati singkong pilihan berkualitas tinggi yang diproduksi sesuai dengan standar keamanan pangan. Dengan menggunakan BOLA Deli Tepung Tapioka, Deli Moms bisa membuat es pisang ijo yang lezat. Bahkan saking enaknya, bisa dijual dan dijadikan bisnis rumahan!
Peluang usaha es pisang ijo
Dari informasi di atas, Deli Moms sudah mengetahui betapa uniknya hidangan es ini dan cara membuat es pisang ijo. Mulai dari asal-usulnya, rasanya yang gurih dan manis, serta perpaduan berbagai bahan yang mudah ditemukan tapi bisa menghasilkan rasa dan tekstur yang unik. Keunikan ini jugalah yang membuat es pisang ijo menjadi bisnis dengan prospek dan peluang yang cerah, terutama ketika dijual saat musim kemarau dan bulan puasa.
Tertarik untuk membuka usaha es pisang ijo? Tenang, berbisnis es pisang ijo bisa dilakukan oleh siapa saja dan tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Deli Moms bisa membuat es pisang ijo sebagai bisnis rumahan, sehingga tidak perlu mengeluarkan modal untuk menyewa kios, ruko, atau membeli gerobak.
Berjualan es pisang ijo secara rumahan jelas bisa menghemat modal. Agar lebih laku, Deli Moms bisa memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, atau WhatsApp untuk promosi. Kalau ingin menjangkau pasar yang lebih luas, Deli Moms juga bisa mendaftarkan usaha es pisang ijo ke aplikasi seperti GoFood atau GrabFood dan melayani pemesanan online.
Namun, untuk Deli Moms yang ingin berjualan secara offline, pemilihan lokasi berjualan merupakan hal yang krusial. Pasalnya, ini akan menentukan laku atau tidaknya es pisang ijo yang dijual. Jadi, pastikan Deli Moms memilih lokasi yang strategis dan ramai, seperti membuka booth di pusat perbelanjaan, dekat sekolah, pasar, daerah perumahan dan kantor, pinggir jalan yang ramai dengan orang berjalan kaki, sekitar kampus, dan lain sebagainya.
Sementara untuk bahan baku, Deli Moms perlu menyiapkan beberapa bahan utama, yakni pisang (pisang raja, kepok, atau ambon), santan, gula pasir, tepung beras, tepung tapioka, daun pandan dan daun suji untuk pewarnaan dan aroma (atau bisa menggunakan pasta pandan), sirup, es batu, dan bahan untuk topping seperti agar-agar, keju, kacang, dan lain-lain.
Seluruh bahan baku tersebut bisa Deli Moms temukan dengan mudah di pasar tradisional, supermarket, atau warung. Pastikan untuk hanya menggunakan bahan berkualitas seperti Tepung Tapioka dari BOLA Deli. Dengan begitu, es pisang ijo yang dijual akan memiliki rasa lezat dan menarik banyak pengunjung untuk membeli hidangan khas Makassar ini.
Selain bahan baku makanan, Deli Moms juga harus mempersiapkan beberapa alat untuk membuat es pisang ijo, seperti kompor gas, mesin es serut, panci besar, mangkuk, sendok, pengaduk, wadah, dan lain sebagainya.
Jika bahan dan peralatan sudah siap, Deli Moms perlu menetapkan harga yang sesuai dengan modal yang dikeluarkan. Deli Moms bisa menetapkan harga kisaran Rp5.000 hingga Rp15.000 per porsi. Namun, harga tersebut hanyalah patokan. Deli Moms bisa menyesuaikannya lagi dengan jumlah modal awal sebelum menentukan harga pastinya. Hanya saja, pastikan harga es pisang ijo yang dijual masih kompetitif dengan harga pasar.
Kisah sukses berjualan es pisang ijo
Ketika membangun usaha, ada saja masa sulit yang harus dilewati, seperti yang dirasakan oleh Irwanda, pemilik Es Pisang Ijo Si Nona. Bermodal nekat, pria berusia 39 tahun ini memilih untuk berhenti dari pekerjaan tetapnya di perusahaan broadcast ternama di Jakarta untuk membuka usaha es pisang ijo.
Ketertarikannya berawal dari teman kantornya yang membawa hidangan ini untuk disantap bersama. Saat itu, Irwanda belum mengetahui makanan seperti apa es pisang ijo itu. Ketika dicoba, rasanya yang unik membuat Irwanda tertarik untuk memulai usaha es pisang ijo. Ia memutuskan untuk keluar dari kantornya pada tahun 2013 dan menekuni usaha Es Pisang Ijo Si Nona.
Pada awal memulai usahanya, Irwanda menjalankannya dari kosan dan menjualnya hanya ke teman-teman kantornya. Ternyata, respons teman kantor Irwanda sangat baik dan mulai banyak orang yang memesan es pisang ijo buatannya.
Meski begitu, usaha es pisang ijo yang ia jalankan dengan tiga gerobak dan lima karyawan sempat tidak mengalami perkembangan selama tujuh bulan berjualan. Akibatnya, Irwanda kembali bekerja di kantor. Namun, Irwanda tidak langsung menyerah. Pada 2015, Irwanda kembali menjalankan usaha es pisang ijo dengan istrinya. Kali ini, ia tidak lagi menggunakan gerobak, tetapi mengandalkan pemesanan secara online lewat GrabFood dan GoFood.
Es Pisang Ijo Si Nona memiliki keunikan tersendiri. Jika tekstur adonan yang membalut pisang biasanya kenyal, es pisang ijo buatan Irwanda tidak demikian. Ia membuat adonannya mirip seperti pancake dengan teknik didadar. Hal ini membuat adonan jadi lebih kering dan tahan lama, tetapi tetap memiliki tekstur yang lembut. Selain itu, kuah buatan Irwanda juga lebih nikmat lantaran susu dalam es pisang ijo langsung dicampurkan ke dalam bubur sumsumnya.
Meski usahanya sempat terhenti, kini Es Pisang Ijo Si Nona buatan Irwanda dan sang istri mampu menghasilkan omzet hingga Rp 40-50 juta per bulan. Bahkan Irwanda pernah membuat pesanan hingga 1.500 porsi es pisang ijo. Namun, biasanya Es Pisang Ijo Si Nona hanya melayani 200 porsi pesanan dalam satu hari. Setiap porsinya dibanderol dengan harga Rp18 ribuan saja.
Nah, itu dia penjelasan lengkap mengenai asal usul es pisang ijo, fakta menarik, cara membuat es pisang ijo, peluang usaha, hingga kisah sukses dari salah satu pengusaha es pisang ijo di tanah air. Deli Moms tertarik untuk membuka usaha es pisang ijo? Pastikan untuk menggunakan bahan berkualitas dari BOLA Deli agar masakan Deli Moms semakin nikmat! Dengan begitu, pembeli tidak akan ragu untuk kembali membeli es pisang ijo buatan Deli Moms. Selamat mencoba!