Bagi Anda hobi memasak, khususnya membuat kue, pastinya sudah tidak asing lagi dengan alat yang bernama, whisk. Alat ini berfungsi sebagai pengaduk adonan dan sangat membantu ketika ingin mencampurkan bahan lainnya ke dalam adonan kue.
Whisk banyak sekali dijual di toko dengan aneka ragam jenisnya. Dimulai dari yang bentuknya spiral, menggembung, dan masih banyak lagi. Lalu, manakah yang harus Anda gunakan?
Perlu Anda ketahui, bentuk dan ukuran whisk yang berbeda-beda ternyata berhubungan dengan fungsi dan jenis makanan yang akan dibuat. Supaya Anda tidak keliru, simak ulasan berikut ini tentang aneka jenis whisk dan fungsinya.
Balloon Whisk
Whisk jenis ini memiliki bagian ujung yang menggembung dan sering ditemukan di dapur. Dikatakan multifungsi karena bisa dipakai untuk mengaduk bahan apa saja. Ciri lainnya, balloon whisk mempunyai gagang yang ramping dan bagian ujung tersusun dari kawat.
Selain itu, keunggulannya mampu memasukkan udara pada bahan. Sehingga sangat cocok digunakan untuk mengocok adonan meringue, putih telur, atau kue busa dan whipped cream. Hasilnya adonan menjadi cepat kaku. Untuk mencampur bahan kering pada kue seperti tepung sebelum diayak juga bisa.
French Whisk
Selanjutnya, ada french whisk yang sekilas mirip dengan balloon whisk. Yang membuatnya berbeda adalah ukurannya lebih panjang dan ramping. Dikarenakan bentuknya tersebut, maka french whisk lebih cocok digunakan untuk mencampur adonan yang berada di wadah seperti panci stoples, mug, atau panci kecil. Biasanya dipakai untuk mengaduk saus, bahan makanan yang diolah dari campuran susu dan kuning telur, atau dikenal dengan nama custard.
Flat Whisk
Jika Anda ingin mengaduk saus yang dipanaskan, flat whisk sangat cocok digunakan. Terdiri dari lengkungan kawat yang dibentuk datar dan bersudut, sehingga memudahkan Anda untuk mengocok roux, yaitu campuran mentega dan tepung yang dipanaskan sebagai dasar saus putih. Hasilnya adonan akan tercampur dengan rata di dalam teflon atau wajan.
Coil Whisk
Selain balloon whisk, coil whisk ini juga bisa digunakan untuk membuat adonan kue. Twirl whisk atau coil whisk paling mudah dibedakan jika dibandingkan dengan alat pengaduk lainnya. Bentuk pada ujungnya menggembung dan menyerupai sarang lebah. Biasanya digunakan untuk membuat adonan kue atau saus pada wadah kecil. Setelah diaduk, hasilnya menjadi lebih padat dan kental. Cara menggunakannya, cukup ditekan ke arah bawah. Ingat, bukan diputar ya.
Ball Whisk
Jika Anda ingin membuat dressing, gunakan ball whisk yang cocok untuk mengemulsi cuka dan minyak. Uniknya, whisk ini terdiri dari satuan kawat-kawat yang dilengkapi dengan bola-bola di setiap ujungnya. Selain itu, dikarenakan bentuknya tidak melengkung, ball whisk menjadi sangat mudah dibersihkan.
Setelah mengetahui perbedaan dari kelima whisk yang telah disebutkan, kini Anda tak perlu kebingungan saat sedang mengaduk adonan kue. Jika sudah memahami masing-masing fungsinya, pastinya Anda tidak akan keliru lagi. Ingin membuat hidangan kue istimewa untuk sajian di hari spesial bersama keluarga tercinta? Silakan dicoba resepnya di sini.